Contoh Soal Penyusutan Fiskal Aktiva Tetap Metode Garis Lurus

Konten [Tampil]

Contoh soal penyusutan fiskal aktiva tetap metode garis lurus memungkinkan pengusaha kena pajak akan membayar pajak penghasilan badan lebih besar. Revaluasi aktiva tetap tidak diperkenankan karena akan mempengaruhi biaya perolehan yang didapatkan. Kelompok penyusutan fiskal dapat dipergunakan dalam rangka memperoleh informasi tentang umur manfaat dan kelompok aktiva.

Contoh soal depresiasi aktiva tetap metode garis lurus tanpa nilai sisa tentunya dapat menghasilkan perbedaan komersial dan fiskal dalam perhitungannya. Koreksi fiskal adalah tindakan perusahaan menyesuaikan transaksi perusahaan dengan ketentuan umum perpajakan yang berlalu di indonesia dalam rangka menyetorkan pajak penghasilan badan.

Contoh soal dan amortisasi pajak penghasilan badan dapat dilakukan sebagai upaya meminimalisir jumlah pajak yang dibayarkan. Biaya perbaikan aktiva tetap yang diperkirakan dapat menambah umur manfaat dan kapasitas produksi dapat dijadikan biaya fiksal atau deductible expance.

Contoh Soal Penyusutan Fiskal Aktiva Tetap Metode Garis Lurus


Penyebab Terjadinya Koreksi Fiskal Negatif dan Positif

Penyebab terjadinya koreksi fiskal adalah perusahaan memiliki kebijakan akuntansi yang berbeda dengan aturan perpajakan. Aktiva tetap akan dimulai penyusutannya pada saat aset tetap siap dipergunakan dengan menggunakan metode pendekatan satu bulan. Misalnya transaksi terjadi pada tanggal 31 november maka perusahaan akan memulai depresiasi bulan november.

Penyebab terjadinya koreksi fiskal negatif dan koreksi fiskal positif adalah penerapan harga perolehan aktiva, nilai residu aktiva, masa manfaat dan metode penyusutan komersial yang berbeda dengan fiskal. Tanah dapat disusutkan ketika terjadi penurunan nilai sebagai akibat kegiatan produksi di perusahaan.

Contoh koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif akan menjadikan pajak penghasilan badan yang harus disetorkan lebih banyak. Mengapa perusahaan harus melakukan koreksi fiskal? sebab perusahaan harus menyesuaikan dengant transaksi yang berlaku dengan aturan umum perpajakan di indonesia.

Baca Juga: Tahapan dalam Melaksanakan Manajemen Audit

Transaksi Yang Menyebabkan Koreksi Fiskal Positif

Transaksi yang menyebabkan koreksi fiskal positif harus disesuaikan dengan spt tahunan pajak penghasilan badan. Tabel koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif dapat digunakan untuk menyesuaikan transaksi menurut aturan pajak yang berlaku. Pengeluaran untuk kepentingan pemegang saham atau sekutu harus dikoreksi fiskal positif sehingga laba fiskal bertambah.

Transaksi yang menyebabkan koreksi fiskal positif adalah harta yang dihibahkan dan sanksi administrasi pajak. Gaji yang dibayarkan kepada anggota firma dan cv tidak akan dikenakan pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 sebab merupakan penghasilan tidak kena pajak sesuai aturan pasal 4 ayat 3.

Transaksi yang menyebabkan koreksi fiskal positif adalah pergantian imbalan dalam bentuk natura. Natura adalah penghasilan karyawan yang diberikan dalam bentuk selain kas. Selisih amortisasi dan penyusutan aktiva tetap akan menjadi koreksi fiskal yang sering dilakukan perusahaan.

Baca Juga: Cara Menentukan Umur Manfaat dan Nilai Residu

Transaksi Yang Menyebabkan Koreksi Fiskal Negatif

Transaksi yang menyebabkan koreksi fiskal negatif akan mengakibatkan jumlah laba fiskal berkurang. Pengurangan laba fiskal menyebabkan jumlah pajak penghasilan badan yang dibayarkan lebih besar. Perusahaan dapat membayarkan angsuran pajak pasal 25 setiap bulannya untuk meringankan pembayaran pajak badan pada saat spt tahunan dilaporkan.

Transaksi yang menyebabkan koreksi fiskal negatif seperti selisih amortisasi dan depresiasi aktiva tetap. Adanya penghasilan yang ditangguhkan pengakuannya harus dikoreksi fiskal menyesuaikan prinsip konservatisme di perusahaan. Prinsip konservatisme adalah perusahaan tidak diperkenankan mengakui pendapatan yang belum pasti.

Transaksi yang menyebabkan koreksi fiskal negatif akan menambah biaya fiskal tahun berjalan. Pembayaran angsuran pajak pasal 25 dapat dijadikan kredit pajak pada saat perusahaan akan melaporkan spt tahunan badan. Revaluasi aktiva tetap pada dasarnya tidak diperkenankan karena akan mengganggu proses penentuan biaya perolehan.

Baca Juga: Contoh Soal Revaluasi Aktiva Tetap

Contoh Soal dan Jawaban Rekonsiliasi Fiskal Badan Perusahaan

Contoh soal dan jawaban rekonsiliasi fiskal badan perusahaan dapat dilakukan setiap akhir periode sebelum perusahaan melaporkan spt tahunan badan. Laporan keuangan komersial akan dibandingkan dengan aturan pajak sehingga akan muncul biaya yang diperkenankan untuk mengurangi jumlah laba fiskal.

Contoh soal dan jawaban rekonsiliasi fiskal perusahaan dapat dilakukan dalam rangka memperoleh informasi tentang umur manfaat dan pengelompokan aktiva. Selisih amortisasi dan depresiasi aktiva tetap terjadi ketika metode penyusutan yang dipergunakan berbeda dengan ketentuan perpajakan.

Contoh soal penyusutan fiskal metode garis lurus terjadi ketika mesin seharga Rp 67.600.000 dibeli oleh PT Rafinternet. Kebijakan akuntansi mengakui umur manfaat selama 6 tahun sementara aturan perpajakan mengakuinya selama 8 tahun. Buatlah koreksi fiskal yang diperlukan?

Tabel koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif berasal dari laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan sebaiknya telah membuat laporan laba rugi komersial sebelum memasukan unsur biaya fiskal dalam perhitungan pajak penghasilan. Adapun perhitungan depresiasi komersial dan fiskal yaitu:

Tahun Biaya Perolehan Tarif Depresiasi Komersial Biaya Depresiasi Komersial Tarif Depresiasi Fiskal Biaya Depresiasi Fiskal
2021 Rp 67.600.000 16,67% Rp 11.266.667 12,5% Rp 8.450.000

Perusahaan harus melakukan koreksi fiskal positif sebab biaya depresiasi komersial lebih besar daripada yang seharusnya diakui. Maka akan terjadi koreksi fiskal positif sebesar Rp 2.816.666. Perusahaan akan menyetorkan laba fiskal lebih banyak dalam pelaporan spt tahunan badan.

Baca Juga: Contoh Soal Aktiva Tetap Dibangun Sendiri

Demikian contoh soal penyusutan fiskal aktiva tetap metode garis lurus semoga dapat membantu menyelesaikan contoh perhitungan penyusutan metode saldo menurun berganda dan pelaporan pajak badan.


0 Response to "Contoh Soal Penyusutan Fiskal Aktiva Tetap Metode Garis Lurus"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bijaksana

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel