√ Contoh Soal dan Jawaban Laporan Selama Proses Likuidasi Persekutuan

Konten [Tampil]

Contoh soal dan jawaban laporan selama proses likuidasi akan menghasilkan informasi tentang jumlah modal akhir yang didistribukasikan kepada sekutu. Laporan likuidasi dan realisasi aktiva non kas harus dibuat agar mempertanggungjawabkan penjualan kekayaan dan pembayaran utang usaha kepada pihak ketiga.

Bagaimana likuidasi terjadi pada persekutuan dan perseroan bergantung keputusan sekutu untuk mengakhiri kerjasama. Perbedaan likuidasi sekaligus dan bertahap bergantung metode pembubaran firma yang dipilih menyesuaikan kebijakan akuntansi dan karakteristik firma yang diikuti perusahaan.

Kesalahan apa saja yang sering terjadi dalam likuidasi persekutuan adalah pembagian laba rugi hasil penjualan kekayaan firma. Contoh soal dan jawaban laporan likuidasi persekutuan bertahap dan serentak dapat menjadi solusi sekutu mengundurkan diri dari kerjasama usaha.

Contoh Soal dan Jawaban Laporan Selama Proses Likuidasi Persekutuan

Pertanyaan Diskusi Tentang Likuidasi Persekutuan

Pertanyaan diskusi tentang likuidasi persekutuan berkaitan dengan proses pembagian laba rugi hasil dari realisasi aktiva non kas. Penjualan harta kekayaan perusahaan dalam rangka memperoleh kas untuk melunasi hutang disebut realiasi aset non kas menjadi kas. Likuidasi adalah proses mengakhiri kerjasama diantara sekutu dengan menjual seluruh kekayaan perusahaan.

Pertanyaan diskusi tentang likudiasi persekutuan terjadi ketika faktor-faktor yang menyebabkan pembubaran firma diketahui. Pembubaran firma adalah kegiatan sekutu untuk mengganti firma lama menjadi persekutuan baru karena adanya perubahan akta pendirian bagian pemilik modal sekutu aktif dan sekutu pasif.

Bagaimana likuidasi terjadi pada persekutuan dan perseroan dapat menjadi pertanyaan diskusi akuntansi keuangan lanjutan. Akuntansi pembubaran firma dapat menggunakan metode likuidasi secara serantak atau likuidasi seraca bertahap. Pemilihan metode bergantung pada mudah dan sulitnya menjual aktiva tetap dalam jangka pendek.

Tahapan Proses Likuidasi Persekutuan

Tahapan proses likuidasi persekutuan harus dilakukan agar proses pencatatan sistem informasi akuntansi dapat berkembang di perusahaan. Karakteristik firma diantaranya memiliki usia terbatas dan tanggungjawab tidak terbatas terhadap hutang akan mengakibatkan mutasi modal akhir berubah.

Tahapan proses likuidasi persekutuan firma dapat dilakukan dengan menggunakan program kas. Fungsi dan kegunaan program kas adalah menentukan siapakah yang menerima kas hasil penjualan kekayaan perusahaan terlebih dahulu. Likuidasi secara bertahap memerlukan waktu pencairan dana lebih cepat ketika aktiva sudah berhasil dijual.

Tahapan proses likuidasi firma persekutuan diawali dengan proses pembuatan laporan posisi keuangan. Berdasarkan neraca saldo, akan ditentukan nilai buku dan harga penjualan barang. Pembagian laba rugi persekutuan hendaknya dilakukan sesuai akta pendirian dan modal dikembalikan ketika pelunasan hutang pihak ketiga telah dilakukan.

Contoh Soal Laporan Likuidasi dan Realisasi Aktiva Non Kas Firma

Contoh soal laporan likuidasi dan realisasi aktiva non kas persekutuan dapat menjadi prosedur mencatat pembubaran firma. Terdapat tahap realiasi dan tahap likuidasi. Tahap realiasi adalah waktu dimasa sekutu melakukan penjualan aktiva non kas milik perusahaan. Tahap likuidasi adalah waktu dimana perusahaan melunasi kewajiban pihak ketiga dan sekutunya.

Contoh soal dan jawaban likuidasi lumpsum dan likuidasi bertahap bergantung kemudahan melakukan penjualan barang dan jasa. Bagaimana likuidasi dapat terjadi pada persekutuan dan perseroan bergantung kesepatakan pembubaran firma oleh masing-masing pemodal yang tercatat pada akta pendirian.

Contoh laporan likuidasi dan realisasi aktiva non kas telah terjadi pada persekutuan budiarta. Laporan posisi keuangan menunjukan aktiva yang dapat dijual agar proses likuidasi dilaksanakan. Pembagian laba rugi firma menganut perbandingan 6:5:9. Adapun kekayaan perusahaan yang tercantum pada neraca saldo adalah:

Firma Budi
Laporan Posisi Keuangan
31 November 2020
Aktiva		Passiva
- Kas	Rp 96.125.770	- Hutang Usaha	Rp 170.068.670
- Piutang Usaha	Rp 73.942.900
- Persediaan Barang	Rp 140.491.510	- Modal Budi	Rp 199.645.830
- Peralatan Kantor	Rp 155.280.090	- Modal Artha	Rp 155.280.090
- Aktiva Tetap	Rp 273.588.730	- Modal Nabila	Rp 214.434.410
Jumlah Aktiva	Rp 739.429.000	Jumlah Passiva	Rp 739.429.000

Realiasi aktiva non kas menghasilkan kas sebesar Rp 675.000.000. Kas hasil penjualan kekayan perusahaan akan langsung dipergunakan untuk melunasi kewajiban. Adapun contoh perhitungan realiasi aset non kas menjadi kas dalam tahapan realiasi proses likuidasi adalah:

Total Kekayaan	Rp 643.303.230
Realiasi Aktiva Non Kas	Rp 675.000.000
Keuntungan / Kerugian	Rp 31.696.770

Pembagian Laba Rugi Realisasi Aktiva Non Kas
Modal Budi	Rp 15.848.385
Modal Artha	Rp 10.565.590
Modal Nabila	Rp 5.282.795

Jurnal likuidasi persekutuan secara serentak dan bertahap pada dasarnya menghasilkan modal akhir masing-masing sekutu yang sama. Perbedaan likuidasi bertahap dan lumpsum adalah pembagian kas yang berbeda waktu saja. Adapun jurnal transaksi proses likuidasi yang dicatat perusahaan adalah:

Tanggal	Keterangan	Debit	Kredit
25/12/2020	Kas	Rp 675.000.000
	Modal Budi		Rp 15.848.385
	Modal Artha		Rp 10.565.590
	Modal Nabila		Rp 5.282.795
	Piutang Usaha		Rp 73.942.900
	Persediaan Barang		Rp 140.491.510
	Peralatan Kantor		Rp 155.280.090
	Aktiva Tetap		Rp 273.588.730
(Jurnal Realiasi Aktiva Non Kas)
25/12/2020	Hutang Usaha	Rp 170.068.670
	Kas		Rp 170.068.670
(Jurnal Pelunasan Hutang Pihak Ketiga)
25/12/2020	Modal Budi	Rp 215.494.215
	Modal Artha	Rp 165.845.680
	Modal Nabila	Rp 219.717.205
	Kas		Rp 601.057.100
(Jurnal Penyerahan Modal Kas Sekutu)

Demikian contoh soal dan jawaban laporan selama proses likuidasi persekutuan semoga dapat membantu membagikan kas hasil realisasi aktiva non kas. Pendirian firma bertujuan mencari keuntungan, apabila persekutuan memperoleh kerugian maka akan dibubarkan.